Podcast SPs IPB University Ulas Program Studi Pengendalian Hama Terpadu

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University kembali menggelar Podcast Episode 18 mengulas topik tentang program studi (Prodi) Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang ada di Fakultas Pertanian (Faperta) IPB University (23/11). Podcast SPs IPB University kali ini diisi oleh Ketua Prodi PHT Dr Supramana dan dipandu oleh Dina Yuniar, SPi, MSi sebagai host.

“Awal sejarah berdirinya prodi PHT tidak terlepas dari sejarah IPB University pada awal-awal berdiri, yaitu Divisi Entomologi dan Patologi Tanaman Fakultas Pertanian yang masih di bawah Universitas Indonesia sekitar tahun 1950. Kemudian di tahun 1972 berubah nama menjadi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan,” buka Dr Suprama.

Ia menjelaskan, tuntutan pengendalian hama terpadu ini, terutama dalam sisi regulasi pada Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2012 tentang budidaya pertanian dan direvisi menjadi UU Nomor 22 Tahun 2019 tentang sistem budidaya pertanian berkelanjutan, sangat jelas bahwa pengendalian hama dan penyakit harus dengan sistem pengelolaan hama terpadu. 

“Intinya bahwa ketika kita melakukan usaha pengendalian hama harus memperhatikan sustainability dan juga ramah lingkungan. Apapun yang kita lakukan harus menghasilkan produk yang aman, yaitu aman terhadap petani, masyarakat, produk yang dihasilkan dan tidak boleh mengandung residu pestisida serta tidak boleh mencemari lingkungan,” ujarnya.

Menurutnya, keunggulan Prodi PHT ini salah satunya adalah dari sisi dosen pengajar, sebanyak 26 dosen yang bergelar Doktor (S3) dan 7 diantaranya Guru Besar (Profesor). Dosen-dosen di Prodi PHT ini menekuni bidang-bidang yang spesifik seperti bidang penyakit tumbuhan, virology tumbuhan, nematology, mikologi dan lainnya yang konsisten sesuai bidangnya. 

Saat ini fasilitas yang ada terdapat 9 laboratorium riset terdiri dari 4 laboratorium kelompok penyakit tumbuhan dan 5 laboratorium riset kelompok hama tumbuhan, serta ada laboratorium terpadu yang khusus untuk mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Selain terdapat klinik tanaman, Prodi PHT juga memiliki mobil klinik tanaman yang menjadi sarana belajar yang cocok bagi mahasiswa dalam mengasah kemampuan di dalam mengidentifikasi dan menyusun rekomendasi permasalahan hama dan penyakit.

Terkait riset, lanjutnya, topik riset dari prodi PHT ini berbagai macam, seperti melakukan identifikasi hama dan patogen selain teknik konvensional seperti morfologi dan morfometri di prodi PHT ditambahkan dengan teknik molekuler.

“Selain itu, ada yang melakukan penelitian terkait dengan teknik sensor untuk mendeteksi penyakit pada tanaman, sehingga gejalanya dapat ditangani sebelum tanaman tersebut sakit. Kompetensi-kompetensi inilah yang dimiliki oleh mahasiswa-mahasiswa prodi PHT,” tambahnya.

Saat ini latar belakang mahasiswa yang ada di Prodi PHT berasal dari bidang perlindungan atau proteksi tanaman, keahlian agronomi dan agroteknologi, serta biologi yang akan lebih mudah mengikuti perkuliahan dan praktikum.

“Ada beberapa mata kuliah (MK) pilihan yang dapat diambil seperti MK peraturan perundang-undangan di dalam bidang perlindungan tanaman. Ada juga MK pilihan vertebrata hama, mempelajari hama dari kelompok vertebrata seperti tikus, babi hutan dan lainnya. Saya kira satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki ahli vertebrata hama hanya ada di IPB University,” ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini Prodi PHT terakreditasi Baik Sekali dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) sejak tahun 2021 dan membuka pendaftaran mahasiswa baru SPs IPB University dalam dua periode, baik di semester ganjil dan juga semester genap dan juga membuka dua jalur, yaitu reguler dan kelas penyelenggaraan. (HBL/Rz) Source : https://www.ipb.ac.id/news/