Sekolah Pascasarjana IPB University Selenggarakan Pengambilan Sumpah Insinyur, Program Profesi Insinyur
Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University menyelenggarakan pengambilan sumpah insinyur Program Profesi Insinyur (PPI) di Ruang 202 Lantai 2, Gedung SPs IPB University (25/2). Pengambilan sumpah angkatan 5 dilakukan kepada 11 orang lulusan yang telah mengikuti pendidikan profesi insinyur melalui jalur reguler dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Dalam sambutannya, Prof Anas Miftah Fauzi, Dekan SPs IPB University mengucapkan selamat kepada para lulusan PPI. Ia menyebut, saat ini pada angkatan 1 sampai dengan 4 telah diambil sumpah sebanyak 683 orang, di mana sebagian besar dari rumpun hayati.
“Hari ini diambil sumpah kepada 11 orang lulusan yang terdiri dari 3 lulusan bidang keinsinyuran industri pertanian, 2 lulusan pertanian dan hasil pertanian, 2 lulusan peternakan, 2 lulusan perikanan dan kelautan, 1 lulusan sipil dan lingkungan serta 1 lulusan sains terapan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, program profesi insinyur diselenggarakan untuk memberikan arah pertumbuhan dan peningkatan profesionalisme insinyur sebagai pelaku profesi yang andal dan berdaya saing tinggi, dengan hasil pekerjaan yang bermutu serta terjaminnya kemaslahatan masyarakat. “Selain itu, program ini untuk meletakkan peran keinsinyuran Indonesia dalam pembangunan nasional melalui peningkatan nilai tambah kekayaan tanah air dengan menguasai dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta membangun kemandirian Indonesia,” jelasnya.
Prof Anas menambahkan, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) profesional dalam jumlah yang memadai menjadi salah satu prasyarat esensial untuk suksesnya pembangunan nasional. Menurutnya, profesi keinsinyuran mencakup tahapan inisiasi, perencanaan, eksekusi, monitoring dan evaluasi, serta pengakhiran dari berbagai kegiatan pembangunan nasional, seperti proyek infrastruktur, pengembangan industri dan sebagainya.
Saat ini, sebut dia, diperlukan insinyur-insinyur andal yang mengedepankan profesionalisme, etika dan integritas dengan menjunjung tinggi dan menjalankan kode etik profesi insinyur. Para lulusan PPI IPB University diharapkan dapat berpartisipasi untuk turut serta berkontribusi dalam percepatan jumlah insinyur profesional yang bersertifikat melalui pendidikan profesi insinyur. “Insinyur diharapkan dapat menjalin kerjasama, tidak saja dengan mitra dalam bidang keinsinyuran yang sama atau dalam rumpun hayati, tetapi juga lintas bidang keinsinyuran. Hal itu untuk memberikan nilai tambah dan daya guna secara berkelanjutan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan, kemaslahatan serta kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” tururnya.
Sementara itu, Ir Bambang Goeritno, MSc, MPA, IPU selalu Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyampaikan saat ini terdapat 40 perguruan tinggi (PT) yang menerima mandat sebagai penyelenggara. Namun, baru 33 PT yang telah menjalankan mandat penuh tersebut. “Saat ini jumlah PT yang telah beroperasi aktif sebagai penyelenggara adalah 36 PT dan sudah meluluskan sebanyak 16.785 orang,” ungkapnya. Ia menekankan, perlunya kolaborasi yang solid antara kementerian, PT, PII dan kalangan industri. Beberapa penyederhanaan prosedur dan persyaratan telah dilakukan sehingga sangat dimungkinkan bagi PT untuk meningkatkan kepesertaan PPI, baik melalui mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) maupun regular.
“PII berhadap kiranya IPB University turut mengimplementasikan terobosan-terobosan yang telah disiapkan, sehingga jumlah dan mutu lulusan insinyur ke depan jauh lebih baik dan meningkat,” pungkasnya (HBL/Rz).