Prodi Magister PSL IPB University Ajak Mahasiswa Kuliah Lapang Ke Krakatau Tirta Industri Cilegon
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University melakukan kunjungan lapang untuk melihat langsung pengolahan air di PT Krakatau Tirta Industri (KTI) Cilegon. Kegiatan diikuti oleh 53 mahasiswa program magister, 6 dosen pengajar dan 3 tenaga kependidikan (Tendik).
Ketua Prodi Magister PSL SPs IPB University, Prof Hadi Susilo Arifin menyampaikan bahwa tujuan kunjungan lapang di PT KTI ini adalah ingin mendengarkan success story yang telah dicapai oleh PT KTI sehingga bisa menjadi lesson learned. Hal ini menurutnya sangat bermanfaat bagi mahasiswa, karena selama ini mereka hanya belajar di kelas dengan teori-teori.
“Dengan adanya kunjungan lapang di PT KTI ini, harapannya mahasiswa dapat menangkap pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh di lapangan, ditarik dan dihubungkan dengan teori, terutama informasi tentang jasa ekosistem,” ujarnya.
Dr Eka Intan Kumala Putri, dosen pengajar Mata Kuliah Ekonomi dan Kelembagaan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan PSL IPB University menjelaskan kelembagaan dan pengelolaan jasa lingkungan dalam Payment Environmental Services (PES) antara berbagai pihak.
“PT KTI, kelompok petani, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan masyarakat mempunyai peran dan fungsi masing-masing. Tidak kecil juga peran Pemerintah Daerah Cilegon dalam terlaksananya mekanisme PES ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ade Budi Darma selaku Kepala Dinas Pengolahan Air Krenceng mengungkapkan, PT KTI memiliki dua laboratorium yaitu laboratorium pengolahan air Krenceng dan pengolahan air dari Cidanau. Air baku yang dipakai perkotaan bersumber dari rawa danau atau aliran sungai Cidanau, dari air Cipasauran yang dibendung serta dari cadangan air baku yang ada di waduk Krenceng.
“Air baku ini jaraknya sekitar 27 km dan sebagian kita olah di laboratorium Krenceng dan sebagian lagi kita isi di waduk sebagai tandon antisipasi apabila musim kemarau,” jelasnya.
Ia menambahkan, perkembangan PT KTI saat ini relatif sangat pesat dan memiliki anak perusahaan yang ada di Gresik, Jawa Timur terkait dengan pengolahan air. “Customer rata-rata dari industri yang ada di Cilegon dan sangat vital sekali. Apabila supply air kita agak terlambat, maka efeknya sangat luar biasa,” pungkasnya. (HBL/Rz)