Awardee LPDP Sekolah Pascasarjana IPB University Kunjungi TPST 3R Mutiara Bogor Raya

Awardee Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University melaksanakan kegiatan LPDP IPB University Goes to Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Mereka mengunjungi lokasi usaha Tempat Pembuangan Sampah Terpadu-Reduce, Reuse, Recycle (TPST 3R) Mutiara Bogor Raya, Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor. 

Kegiatan ini diinisiasi oleh Divisi Jejaring dan Ekonomi Kreatif ‘Kelurahan LPDP 10.0’ (sebutan awardee LPDP SPs IPB University). Tujuannya untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan dan pengetahuan tentang pengelolaan dan manajemen kegiatan usaha dari pelaku usaha ekonomi kreatif kepada para awardee.

UMKM TPST 3R Mutiara Bogor Raya bergerak dalam bidang daur ulang sampah dan aktivitas integrasi budi daya pertanian dan perikanan organik. Sampah yang dihasilkan oleh Komplek Perumahan Mutiara Bogor Raya diolah dengan menerapkan konsep 3R. Dibangun pula Kampung Ramah Lingkungan dengan menerapkan aktivitas usaha yang mampu menyelesaikan permasalahan sampah yang dihasilkan setiap harinya, salah satunya melalui budi daya Black Soldier Fly (BSF).

“Program ini merupakan sarana menyiapkan awardee LPDP untuk dapat berkontribusi bagi Indonesia melalui kegiatan socio entrepreneur. Banyak hal yang kami pelajari terkait dengan rantai proses pengelolaan sampah, sehingga dapat memiliki nilai lebih, baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan, ujar Gunawan selaku koordinator awardee. 

Ia berharap, program ini dapat menjadi bekal bagi para peserta untuk dapat berkontribusi dalam pengelolaan sampah di daerahnya ketika mereka kembali ke daerah asalnya. 

Sri Suhartini, salah satu pengelola TPST 3R Mutiara Bogor Raya, menjelaskan bahwa transformasi TPST 3R didukung oleh sejumlah pihak, khususnya pemerintah untuk mendorong pengelolaan sampah dan pengembangan unit usaha. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah pengelolaan sampah melalui budi daya maggot yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kota Bogor.

“TPST 3R ini berjalan dari tahun 2009 kurang lebih sudah 15 tahun. Tentu tidak mudah dalam prosesnya. Pada awalnya karyawan ada lima orang dan saat ini ada 14 karyawan yang mengelola sampah. Selain itu, kami mendapat beberapa bantuan antara lain dari Bank Indonesia, Pemerintah Kota Bogor, Dinas lingkungan Hidup, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan lainnya,” jelasnya.

Sri menambahkan, dalam satu hari sampah yang masuk ke TPST 3R Mutiara Bogor Raya berjumlah 800 kg sampai 1.000 kg yang didominasi oleh sampah organik. Sampah-sampah yang ada kemudian pilah menjadi sampah organik, anorganik dan residu. Di tempat ini, sampah organik dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomis.

“Saat ini produk TPST 3R Mutiara Bogor Raya telah menghasilkan 21 produk dan 5 jasa. Model bisnisnya antara lain tujuh produk business to business (B2B) dan 14 produk business to consument (B2C),” lanjutnya.

Sementara itu, Bandung Sahari Ketua TPST 3R Mutiara Bogor Raya mengatakan pihaknya pernah mendapatkan penghargaan sebagai TPST terbaik di Kota Bogor. Pekerjaan yang selama ini dilakukan bukan hanya saja membantu dalam pengelolaan sampah, melainkan juga memberdayakan masyarakat sekitar sebagai petugas operator TPST.

“Kami menjalankan kegiatan ini dengan ikhlas dan berharap TPST 3T di sini dapat terus berkembang terutama untuk membantu dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat,” ujarnya. (HBL/Rz)