Dekan Sekolah Pascasarjana: IPB University Optimalkan Gerakan Mahasiswa Pascasarjana Lulus Tepat Waktu
Program Studi (Prodi) Pengembangan Industri Kecil Menengah (MPI) Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengadakan kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) mahasiswa yang berasal dari program kerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) di IPB International Convention Center (IICC) (14/1). Acara dihadiri mahasiswa dari kerjasama BSI, ketua dan sekretaris Prodi MPI serta dosen pembimbing mahasiswa BSI.
Prof Anas Miftah Fauzi, Dekan SPs IPB University dalam sambutan secara terpisah menyampaikan beberapa informasi terkait dengan penyelesaian studi, baik strata magister maupun doktor di SPs IPB University.
“Publikasi, komunikasi dengan pembimbing dan pelaksanaan penelitian di lapangan harus menjadi perhatian mahasiswa agar bisa lulus tepat waktu,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, SPs IPB University mengoptimalkan gerakan lulus tepat waktu. Gerakan ini diinisiasi sejak tahun 2018 dan 2019 sebagai upaya untuk memfasilitasi agar mahasiswa dapat lulus tepat waktu.
“Gerakan lulus tepat waktu ini kita lakukan mulai dari pembimbingan, ruang kerja mahasiswa, fasilitas penelitian, kurikulum, fleksibilitas proses belajar mengajar serta fasilitasi publikasi,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Musa Hubeis Ketua Prodi MPI menjelaskan Prodi MPI ini merupakan Prodi tingkat magister berbasis pada jalur pendidikan akademik yang berorientasi pada kebutuhan dunia kerja atau dunia usaha. “Prodi MPI saat ini telah terakreditasi Baik Sekali dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) sejak tahun 2022 sampai 2027. Saat ini bidang kajian Prodi MPI antara lain, manajemen, kewirausahaan, pemberdayaan, teknologi serta isu-isu relevan atau mutakhir lainnya,” katanya.
Menurut Prof Musa Hubeis, Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu pilar pembangunan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi negara berkembang. Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan salah satu bentuk UKM yang dapat dianggap sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional dan regional (daerah). UKM berpotensi dalam memberdayakan semua sumberdaya yang ada dan mendorong tumbuhnya pengembangan kewirausahaan.
”Prodi MPI ini hadir untuk menjawab berbagai tantangan tersebut untuk meningkatkan kapasitas teknis, manajerial dan entrepreneurial yang dibutuhkan dalam pengembangan IKM. Prodi MPI ini merupakan program pascasarjana pertama di Indonesia yang secara khusus dirancang untuk memahami dan mengembangkan IKM,“ ujarnya.
Terkait kelulusan tepat waktu, ia menambahkan beberapa tips untuk menyusun tugas akhir mahasiswa. Yaitu tempatkan diri sebagai orang kreatif, inovatif dan memiliki naluri keingintahuan serta keinginmengertian tentang suatu persoalan yang dikaji atau diteliti.
“Selanjutnya memiliki dan menguasai atribut penelitian atau kajian, antara lain kebiasaan mendengar, membaca, mengerjakan penelitian dan menulis berdasarkan metode ilmiah. Kemudian latihan, niat dan tekad yang kuat untuk menghasilkan solusi terbaik terhadap persoalan yang ingin diketahui. Terakhir adalah mencintai pekerjaan, sikap dan perilaku sebagai magister (menginduksi ilmu pengetahuan). Hal ini terkait dengan kebiasaan rule of conduct and code of ethics,” jelasnya. (HBL/Zul)