Podcast Sekolah Pascasarjana IPB University Ulas tentang Program Studi Biokimia

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University kembali gelar Podcast SPs IPB University Episode 13. Kali ini mengulas tentang Program Studi (prodi) Biokimia (BIK) yang ada di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB University (30/10). Podcast ini diisi oleh narasumber Ketua Prodi BIK Dr drh Hasim DEA dipandu oleh Nur Sulianti Suci Pertiwi, Kepala Sub Bagian Pendidikan dan Kemahasiswaan sebagai host.
 
Dalam podcast ini, Dr Hasim menyampaikan sejarah berdirinya prodi BIK yang merupakan satu-satunya prodi Biokimia di Indonesia. Saat ini biokimia yang ada di perguruan tinggi di Indonesia merupakan peminatan di jurusan kimia dan sebenarnya sudah dijalankan di IPB University sekitar tahun 1980.

“Melihat tren ke depan dan pengembangan bioteknologi ke depan, maka dibentuklah prodi BIK program sarjana pada tahun 1999. Sedangkan program magister dibentuk setahun kemudian dan sebentar lagi kita akan membuka program doktor untuk prodi BIK,” ujarnya.

Dr Hasim menjelaskan bahwa lulusan prodi BIK ini diharapkan memiliki tiga kompetensi. Pertama adalah menjadi ahli biokimia pertanian. Yaitu orang-orang yang ahli dalam memahami interaksi molekul-molekul pada tanaman. Seperti pengaruh pupuk bisa berpengaruh terhadap kandungan produk dari tanaman atau bisa disebut dengan metabolis sekunder.

“Kedua adalah ahli biokimia medis. Artinya biokimia akan meluluskan orang-orang yang ahli di dalam mengelola percobaan-percobaan obat-obat baru memakai hewan percobaan. Kemudian dilihat reaksinya secara biokimia dan dampaknya terhadap treatment obat. Inilah kegiatan medis dalam menghasilkan produk untuk pengobatan penyakit pada manusia maupun hewan,” jelasnya.

Ketiga, lanjutnya, adalah ahli rekayasa biokimia atau bisa disebut biokimia industri. Yakni untuk merekayasa mikroba, merekayasa tanaman, memproduksi enzim dan protein-protein yang penting di dalam dunia kedokteran.

“Lulusan-lulusan prodi BIK inilah yang memiliki keahlian di bidang tersebut sehingga keilmuannya sangat penting dalam semua bidang pekerjaan,” imbuhnya.  Ia menambahkan bahwa latar belakang pendidikan untuk bisa diterima di prodi BIK adalah dari lulusan sarjana bidang biokimia, biologi, kimia (kimia murni maupun kimia pendidikan). Lulusan sarjana ilmu gizi juga bisa masuk, karena berbicara tentang biokimia medis, salah satunya adalah biokimia nutrisi.

“Sarjana dari bidang pertanian juga sangat dimungkinkan. Misalnya bagaimana agar pupuk bisa lebih efisien pemakaiannya sehingga tanaman bisa memproduksi secara menguntungkan secara ekonomi. Kemudian dari latar belakang perikanan yang banyak membahas pakan-pakan untuk ikan dan juga dari peternakan yang membahas enzim-enzim pencernaan,” imbuhnya.

Menurutnya, saat ini laboratorium biokimia sangat lengkap dan ada di Kampus Dramaga Bogor. Selain itu di IPB University juga ada advanced research laboratory yang bisa menunjang penelitian-penelitian semua mahasiswa.

“Kami juga berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Pertanian dan memanfaatkan laboratorium-laboratorium yang ada di Bogor sebagai kota riset di Indonesia terutama riset-riset bidang pertanian,” ujarnya.

Ia menambahkan, prodi BIK sudah terakreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) sejak tahun 2019. Prodi BIK membuka pendaftaran mahasiswa baru SPs IPB University dalam dua periode, baik di semester ganjil dan juga semester genap melalui jalur reguler (by course) dan jalur by research. (HBL/Zul) Source : https://www.ipb.ac.id/news/