Podcast Sekolah Pascasarjana IPB University Ulas tentang Program Studi Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman
Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University kembali menggelar Podcast Episode 21 dengan mengulas tentang Program Studi (Prodi) Pemuliaan dan Bioteknologi Tanaman (PBT) yang ada di Fakultas Pertanian (7/11). Podcast Episode 21 menghadirkan narasumber Ketua Prodi PBT, Dr Yudiwanti Wahyu Endro Kusumo dan dipandu oleh Nur Sulianti Suci Pertiwi, SP dari Sub Bagian Pendidikan dan Kemahasiswaan sebagai host.
Dalam podcast ini, Dr Yudiwanti menyampaikan, pemuliaan tanaman merupakan ilmu yang sudah berkembang dari dulu. Sedangkan bioteknologi tanaman merupakan ilmu yang relatif baru, terutama dari sisi molekuler sejak ditemukannya gunting deoxyribonucleic acid (DNA).
Ia menyebut, dengan adanya bioteknologi terutama dengan molekuler-molekuler yang berkembang saat ini, sangat memudahkan dan membantu pekerjaan pemuliaan tanaman untuk memilih tanaman-tanaman yang umurnya panjang, karakter-karakter tanaman yang tersembunyi dan lain sebagainya.
“Misalnya kaitannya dengan hasil tanaman, selama ini kita baru dapat informasinya setelah ditanam sekitar dua atau bahkan tiga tahun. Namun, setelah ditemukan markanya secara molekuler bahkan dari bibit pun kita sudah dapat deteksi, sehingga kami di Prodi PBT ini membekali keilmuan kaitannya dengan pemuliaan tanaman yang konvensional atau langsung menangani tanaman dan juga tentang bioteknologinya,” tandasnya.
Dr Yudiwanti menjelaskan, saat ini untuk program magister jumlah satuan kredit semester (SKS) yang ditempuh sebanyak 39 dan program doktor 42 SKS. Adapun keunggulan Prodi PBT antara lain dari sisi sumber daya manusia (SDM), saat ini ada 20 dosen yang bergelar doktor, 7 orang diantaranya sudah bergelar profesor (guru besar).
Keunggulan lainnya, sebut dia, kurikulum disusun sebaik mungkin untuk bekal program magister maupun doktor. Selain itu, Prodi PBT juga memiliki kerjasama dengan lembaga-lembaga di luar IPB University.
Menurutnya, suasana akademik yang ada di Prodi PBT sangat kondusif. Saat ini Prodi PBT juga memiliki program Double Degree dengan Kyoto University.
“Saat ini perkuliahan Prodi PBT sudah dilakukan secara luring. Ada kompetensi yang dapat dicapai dengan cara luring, misalnya seperti mata kuliah sitogenetika tanaman harus praktik mengamati, mencatat kromosom dan sebagainya. Untuk kuliah-kuliah yang ada sisi psikomotorik yang harus dipraktikkan maka harus dilakukan secara luring,” ujarnya.
Dr Yudiwanti menambahkan latar belakang calon mahasiswa program magister berasal dari bidang agroteknologi yang linier dengan prodi PBT, sedangkan untuk program doktor latar belakang dari bidang pemuliaan tanaman.
”Bidang apapun dapat diterima di prodi PBT. Akan tetapi dengan status percobaan untuk melihat kemampuan secara akademik, di semester pertama IPK tidak kurang dari 3,00 untuk program magister dan 3,25 untuk program doktor. Saya yakin calon mahasiswa yang mau masuk ke prodi kami sudah mengukur diri untuk mampu mengikuti perkuliahan di SPs IPB University,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini prodi PBT baik program magister maupun doktor sudah terakreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Kini, juga tengah dibuka pendaftaran mahasiswa baru SPs IPB University dalam dua periode, baik di semester ganjil dan juga semester genap serta membuka dua jalur penerimaan, yaitu reguler (by course) dan by research. (HBL/Rz) Source : https://www.ipb.ac.id/news/