Podcast SPs IPB University Ulas tentang Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University kembali menggelar Podcast Episode 26 yang mengulas tentang Program Studi (Prodi) Ilmu Perencanaan Wilayah (PWL) yang ada di Fakultas Pertanian (Faperta) IPB University (13/2). Podcast kali ini menghadirkan narasumber Ketua Prodi PWL, Dr Dyah Retno Panuju dan dipandu oleh Nur Sulianti Suci Pertiwi, SP sebagai host.

Dalam podcast ini, Dr Dyah Retno Panuju menyampaikan sejarah berdirinya prodi PWL pada awalnya diinisiasi oleh dosen-dosen yang tergabung di prodi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan (PWD). Saat ini prodi PWD berada di bawah Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University dan merupakan salah satu prodi tertua di tingkat pascasarjana.

“Semakin berkembangnya kebutuhan akan perencanaan di dalam proses pembangunan dan pertanian di Indonesia, dirasa perlu untuk membangun prodi baru di bidang ilmu perencanaan di bawah Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, sehingga berdiri prodi PWL pada tahun 2004,” ujarnya.

Keunggulan prodi PWL, kata Dr Dyah, salah satunya memiliki kekuatan di dalam evaluasi sumber daya fisik dan aspek spasial. “Karena sejak awal sumber daya manusia (SDM) yang mengusulkan prodi PWL ini sudah memiliki satu divisi penginderaan jauh dan aspek spasial serta perencanaan wilayah sehingga menjadi salah satu keunggulan pembeda utama dari prodi ini,” jelasnya.

Ia menambahkan, saat ini prodi PWL memiliki empat bidang minat penelitian yaitu pengembangan wilayah dan administrasi pertanahan, mitigasi bencana, pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) dan ekosistem khusus, serta big data dan pemodelan spasial.

“Bidang minat penelitian ini untuk mengakomodasi beberapa calon mahasiswa untuk masuk di prodi PWL seperti administrasi pertanahan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), serta mitigasi bencana yang ada di dalam Undang-Undang Perencanaan merupakan salah satu aspek penting terkait dengan penataan ruang. Sedangkan DAS sebelumnya adalah prodi DAS yang sekarang menjadi salah satu minat di prodi PWL,” jelasnya.

Dr Dyah Retno Panuju menambahkan, sejak tahun 2018 prodi PWL memiliki Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kyoto University Jepang melalui program Double Degree (DD). Hingga saat ini, sudah banyak lulusan DD di prodi PWL. Selain itu, prodi PWL memiliki akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan membuka jalur reguler dan kelas khusus dari beasiswa dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta membuka pendaftaran di semester ganjil. (HBL/Rz).