Prodi Bioteknologi SPs IPB University Datangkan Profesor dari Korea Bahas Tentang Enzyme Biotechnology

Program Studi (Prodi) Bioteknologi (BTK) Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University menggelar general lecture menghadirkan Prof Hyung Kwoun Kim dari Catholic University of Korea. Prof Hyung Kwoun Kim merupakan peneliti yang tengah fokus kajian riset di bidang enzyme technology.

Kepala Prodi BTK, Prof Miftahudin dalam sambutannya menyampaikan, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan terutama di bidang bioteknologi, pihaknya saat ini memiliki andil untuk turut serta dalam mengembangkan bioteknologi di Indonesia.

“Dengan hadirnya Prof Hyung Kwoun Kim ini, harapan kami dapat meningkatkan wawasan mahasiswa Prodi BTK dan para pemerhati bioteknologi dalam mempelajari salah satu kajian populer di bidang bioteknologi industri, kesehatan dan pangan,” ujarnya di hadapan 78 mahasiswa Prodi BTK di Gedung SPs IPB University, Kampus Dramaga (16/11).

Ia menjelaskan bahwa materi ini merupakan contoh yang bagus, bagaimana dapat menyajikan hasil penelitian dari dasar sampai aplikasi selanjutnya. Hal ini akan membuka pengetahuan mahasiswa dalam melakukan riset, terutama ketika akan memulai riset yang dilandasi dengan teori, serta menggunakan metodologi yang tepat. Setelah itu dapat melakukan pengambilan data yang benar dan implementasi serta prospek ke depannya.

“Kita dapat melihat bahwa penelitian yang disampaikan merupakan teknologi enzim lipase yang bisa digunakan untuk membuat plants based ergosterol dan diaplikasikan dalam membuat flexible liposom sebagai media untuk membawa material obat atau kosmetik yang dapat diaplikasikan ke kulit,” jelasnya.

Ia menambahkan, ke depan diharapkan dapat memungkinkan kolaborasi dengan Catholic University of Korea yang sebelumnya sudah diinisiasi oleh Prof Antonius Suwanto. Di samping itu, mahasiswa Prodi BTK dapat tertarik baik melalui kerja sama joint supervision, short course dan lainnya.

“Fokus dari general lecture ini merupakan salah satu topik pembelajaran di mata kuliah rekayasa genetika serta rekayasa bioproses yang ada di kurikulum Prodi BTK,” tambahnya.

Sementara itu, Prof Antonius Suwanto, pengampu mata kuliah rekayasa genetika do Prodi BTK menyampaikan, pada dasarnya enzim merupakan salah satu bagian penting dari bioteknologi dan berkelanjutan. Oleh karena itu, pengertian dan pemahaman tentang enzim sangat penting untuk mahasiswa.

“Enzim ini sangat mahal, makanya kita harus mengembangkan teknologinya di Indonesia dan dengan mendatangkan pembicara yang expert ini, harapannya mahasiswa Prodi BTK mendapatkan paparan secara langsung dan mendapatkan pengalaman yang bagus untuk penelitiannya,” ujarnya. (HBL/Rz)