Prodi Doktor PSL Sekolah Pascasarjana IPB University Adakan Pelatihan Menulis Artikel untuk Mahasiswa
Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengadakan pelatihan penulisan artikel untuk meningkatkan kemampuan menulis artikel atau opini di media massa di ruang Situ Cikaret, Baranangsiang, Bogor (13/12). Kegiatan ini menghadirkan narasumber Firdaus Cahyadi dari Knowledge Management Specialist Indonesia Media Development Association dan diikuti oleh mahasiswa SPs IPB University sebanyak 30 orang.
Prof Widiatmaka Ketua Prodi Doktor PSL SPs IPB University menyampaikan bahwa saat ini era di mana informasi berkembang dengan sangat pesat. Ledakan teknologi digital telah memungkinkan akses yang mudah dan cepat terhadap berbagai sumber informasi. Perpustakaan digital, basis data online, dan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Namun, dibalik kemudahan akses ini, terdapat tantangan yang signifikan terkait kualitas dan akurasi informasi.
“Perkembangan teknologi informasi telah menghasilkan lonjakan berbagai macam artikel untuk menyebarkan informasi beragam informasi. Sayangnya, tidak semua informasi yang tersedia di internet dapat diandalkan. Banyak di antaranya yang belum melalui proses review, sehingga validitasnya masih dipertanyakan,” ujarnya.
Prof Widiatmaka menambahkan bahwa salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk menghadapi tantangan perkembangan informasi tersebut adalah melalui pelatihan penulisan artikel/opini yang dilakukan oleh Prodi Doktor PSL, “Tujuan pelatihan ini untuk membekali para mahasiswa dengan dasar-dasar penulisan artikel, termasuk opini yang persuasif dan didukung data, serta melatih keterampilan investigasi jurnalistik dan analisis isu terkini untuk menghasilkan tulisan yang relevan dan logis,” tambahnya.
Sementara itu, Firdaus Cahyadi menjelaskan bagaimana menulis opini di media sosial, salah satunya adalah lead sebagai kunci dan memperhatikan penulisan bahwa menulis di media massa berbeda dengan jurnal ilmiah, “Selain itu memahami cara kerja redaktur opini perlu diperhatikan, keterbatasan ruang dalam media massa, serta menulis dengan struktur piramida terbalik dan bagaimana dapat memahami jenis media, “tambahnya. (HBL)