Prodi PSL Sekolah Pascasarjana IPB University Gelar Guest Lecture Hadirkan Pembicara dari WULS

Program Studi (Prodi) Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University menggelar guest lecture menghadirkan pembicara Prof Roman Wójcik dari Natural Resource Management and Policy, Case of Forestry in Poland dan Dr Wojciech Kędziora dari State of the Art: Forest Inventory in Poland dari Warsaw University of Life Science (WULS) Polandia yang diselenggarakan di Kampus Baranangsiang, pada 27/2.

Guest lecture ini merupakan bagian dari mata kuliah environmental administration system di bawah koordinator Prof Dodik Ridho Nurrochmat, Dekan SPs IPB University yang dihadiri 53 mahasiswa dari program magister dan doktor.

Prof Hadi Susilo Arifin, Ketua Prodi Magister PSL menyampaikan bahwa program ini sangat bagus dan merupakan bagian kerjasama yang sudah dilakukan oleh IPB University dengan WULS, salah satu universitas yang sangat senior di eropa.

“WULS memiliki departemen rekayasa lingkungan yang di dalamnya mencakup bidang climate change, energi, air dan sangat sesuai dengan prodi PSL sebagai prodi multidisiplin yang memiliki cakupan yang sangat luas seperti aspek ekologi, ekonomi, sosial budaya termasuk kebijakan,” ujarnya.

Ia berharap dengan adanya kegiatan guest lecture ini akan membuka kerjasama pendidikan yang lebih luas baik jangka panjang maupun jangka pendek untuk prodi PSL SPs IPB University, seperti join supervision and publication, joint research, exchange program, joint degree maupun double degree yang sangat penting untuk prodi PSL.

“Kami juga ingin menawarkan program jangka pendek yang sudah dilakukan oleh prodi PSL seperti International Summer Course Natural Resources and Environmental Management Science yang banyak diikuti oleh peserta dari universitas dalam maupun luar negeri,” pungkasnya.

Sementara itu, Prof Roman Wójcik menyampaikan materinya terkait dengan pemantauan hutan di Polandia. “Saat itu terdapat inventarisasi hutan secara besar-besaran sesuai dengan instruksi tahun 1983. Permasalahan terkait pemantauan hutan di Polandia saat ini adalah penyebaran mistletoe (tanaman semi parasit) yang bergantung pada inang yang tersedia,” jelasnya.

“Saat ini kita sedang menghadapi tantangan baru yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perubahan pengelolaan hutan dan ini merupakan hasil yang mengarahkan kita untuk merenungkan skala masalah saat ini,” ujarnya.

Lanjutnya, perencanaan pengelolaan hutan memerlukan perubahan pendekatan untuk menilai tingkat kerusakan yang disebabkan oleh mistletoe, perhatian khusus perlu diberikan pada jumlah pohon yang terserang. “Saat ini jumlahnya mencapai 31 persen, yang merupakan ukuran yang secara signifikan mempengaruhi hilangnya kesehatan,” tambahnya. (HBL/Lp)