Sekolah Pascasarjana IPB University Gelar Pengambilan Sumpah Insinyur
Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University menyelenggarakan pengambilan sumpah insinyur Program Profesi Insinyur (PPI) di Gedung SPs, Bogor pada Sabtu, 27/1. Pengambilan sumpah tersebut dilakukan kepada 37 orang lulusan yang telah mengikuti pendidikan profesi insinyur melalui jalur reguler dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Dalam sambutannya, Prof Dodik Ridho Nurrochmat, Dekan SPs IPB University mengucapkan selamat kepada para lulusan PPI. Saat ini pada angkatan pertama sampai angkatan lima telah diambil sumpah sebanyak 625 orang, yang sebagian besar dari rumpun hayati.
“Pada hari ini yang diambil sumpah terdiri dari lima lulusan bidang keinsinyuran industri pertanian, enam lulusan pertanian dan hasil pertanian, enam lulusan kehutanan, enam lulusan peternakan, tujuh lulusan perikanan dan kelautan, lima lulusan sipil dan lingkungan serta dua lulusan sains terapan,” ujarnya.
Prof Dodik menyampaikan, program profesi insinyur diselenggarakan untuk memberikan arah pertumbuhan dan peningkatan profesionalisme insinyur sebagai pelaku profesi yang andal dan berdaya saing tinggi, dengan hasil pekerjaan yang bermutu serta terjaminnya kemaslahatan masyarakat.
“Program ini juga bertujuan untuk meletakkan peran keinsinyuran Indonesia dalam pembangunan nasional melalui peningkatan nilai tambah kekayaan tanah air dengan menguasai dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta membangun kemandirian Indonesia,” imbuhnya.
Prof Dodik menambahkan, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) profesional dalam jumlah yang memadai menjadi salah satu prasyarat esensial untuk suksesnya pembangunan nasional. “Profesi keinsinyuran mencakup tahapan inisiasi, perencanaan, eksekusi, monitoring dan evaluasi, serta pengakhiran dari berbagai kegiatan pembangunan nasional, seperti proyek infrastruktur, pengembangan industri dan sebagainya,” tambahnya.
Prof Dodik menjelaskan saat ini diperlukan insinyur-insinyur andal yang mengedepankan profesionalisme, etika dan integritas dengan menjunjung tinggi dan menjalankan kode etik profesi insinyur. Para lulusan PPI IPB University diharapkan dapat berpartisipasi untuk turut serta berkontribusi dalam percepatan jumlah insinyur profesional yang bersertifikat melalui pendidikan profesi insinyur.
“Insinyur diharapkan dapat menjalin kerjasama, tidak saja dengan mitra dalam bidang keinsinyuran yang sama atau dalam rumpun hayati, tetapi juga lintas bidang keinsinyuran. Hal itu untuk memberikan nilai tambah dan daya guna secara berkelanjutan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan, kemaslahatan serta kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” tuturnya.
Sementara itu, Ir Bambang Goeritno, Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyampaikan, sejak PPI diluncurkan Pemerintah pada tahun 2016, sudah ada 43 Perguruan Tinggi (PT) yang menyelenggarakan, negeri maupun swasta dan telah meluluskan kurang lebih 22.000 orang, “PII menyampaikan apresiasi atas berbagai upaya SPs IPB University, semoga program ini ke depan dapat terus dipacu, baik kuantitas peserta maupun kualitasnya,” ujarnya. (HBL/Lp)