Sekolah Pascasarjana IPB University Genjot Perpanjangan ISO 9001:2015
Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengadakan rapat koordinasi implementasi sertifikasi ISO 9001:2015, (6/8) di Grand Savero Hotel Bogor. Rapat diikuti oleh seluruh pimpinan, ketua dan sekretaris program studi multidisiplin serta tenaga kependidikan (Tendik) SPs IPB University.
Dalam sambutannya, Dekan SPs IPB University, Prof Anas Miftah Fauzi menyampaikan, ”Agenda hari ini adalah kick off implementasi ISO 9001:2015 yang sebenarnya sudah kita siapkan sejak tahun 2019. Namun karena pandemi kemudian berhenti dan baru hari kita memulai proses dokumentasi, assessment, audit internal dan sebagainya. Sehingga nantinya kita mendapatkan sebuah dokumen yang bisa disajikan kepada asesor untuk menentukan apakah kita layak mendapatkan ISO 9001:2015.”
Ia menambahkan, SPs IPB University masih menganggap perlu bahwa ISO 9001:2015 ini dilanjutkan. Dengan mendapatkan sertifikasi ini tentu menjadi acuan untuk menjadi lebih baik. Hal ini menjadi penting bagi semua pihak, terutama terhadap penilaian dari stakeholder baik dari masyarakat, mahasiswa, mitra maupun pengguna lainnya bahwa SPs tertib manajemen.
“Kami berharap ketua-ketua prodi dapat mendukung pelaksanaan ISO 9001:2015 ini, karena cakupan dari ISO bukan hanya di kantor SPs IPB University saja tetapi juga di dalam program studi (prodi). Baik terkait tatap muka perkuliahan 14 kali, Berita Acara Perkuliahan (BAP) dan lainnya ini akan menjadi obyek yang akan dievaluasi oleh assessor. Kita dapat bersama-sama dapat melakukan assessment silang antar prodi untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” ujarnya.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SPs IPB University, Prof Agus Buono memberikan beberapa informasi tentang pelaksanaan dan sasaran mutu. Sebelumnya sudah dilakukan beberapa sosialisasi ISO 9001:2015 ini dan ada 24 tahapan yang harus dilakukan.
“Saat ini ada 10 dokumen mutu, 33 Prosedur Operasional Baku (POB) yang awalnya 31 ada tambahan mengenai Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) dan rekognisi pembelajaran lampau (RPL) yang sudah kami review,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi-sosialisasi terkait ISO 9001:2015 ini. Harapannya adalah dapat menuntaskan pedoman mutu, khususnya mengenai sasaran mutu.
“Saat ini, sasaran mutu kami mengacu pada sasaran yang sudah dibuat pada tahun 2019 yang mengacu pada IPB University. Dan ada 29 sasaran mutu utama yang sudah dirumuskan,” pungkasnya.
Sementara itu, Katya R Hapsari, SSos, MM, pendamping audit eksternal ISO 9001:2015 menyampaikan beberapa hal yang perlu disiapkan terkait dokumentasi sistem mutu dan arahan kepada prodi-prodi. Setiap prodi diminta untuk merapikan kembali dokumen-dokumen yang nantinya akan menjadi bukti-bukti audit ISO 9001:2015 dengan target visitasi pada akhir tahun ini.
“Beberapa dokumen seperti pedoman mutu ada beberapa hal seperti analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT), analisis risiko dan sasaran mutu yang penting dan perlu kita masukkan,” jelasnya.
Dalam penerapan sistem mutu ini, lanjutnya, sasaran mutu harus dimiliki oleh semua unit atau semua bagian di dalam struktur organisasi yang ada dan harus memiliki target atau sasaran. Misalnya sasaran kebijakan yang sudah disiapkan, maka unit harus punya turunan dari masing-masing sasaran tersebut.
“Arah sasaran mutu kita nantinya akan lebih banyak untuk Pencapaian Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Apa yang nanti kita harapkan atau butuhkan adalah kesepakatan bersama sesuai dengan kondisi kita saat ini. Sedangkan apa yang kita raih adalah nantinya sesuai dengan target atau sasaran yang diinginkan oleh SPs IPB University,” ujarnya. (HBL/Zul) Source : https://www.ipb.ac.id/news/