Sekolah Pascasarjana IPB University Seleksi Mahasiswa Program Kemitraan Negara Berkembang

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University menyeleksi mahasiswa program beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) untuk program magister dan doktor yang akan menempuh studi di SPs IPB University (11/4). Terdapat 112 calon mahasiswa dari 21 negara yaitu Afghanistan, Benin, Cameroon, Ecuador, Gambia, Ghana, India, Kenya, Myanmar, Nigeria, Pakistan, Rwanda, Sierra Leone, Solomon Islands, South Sudan, Sudan, Syria, Tanzania, Uganda, Yemen serta Zimbabwe. Ada sebanyak 27 program studi (prodi) yang dipilih oleh calon mahasiswa KNB.

Beasiswa KNB merupakan program beasiswa oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) dalam rangka meningkatkan kualitas dan reputasi internasional  pendidikan tinggi Indonesia.

Beasiswa ini ditawarkan kepada warga negara asing di negara berkembang yang memiliki potensi akademis dan memiliki minat kuliah di perguruan tinggi di Indonesia. IPB University merupakan salah satu dari sekian perguruan tinggi (PT) bereputasi di Indonesia yang memperoleh amanat untuk menjalankan program ini.

Wakil Dekan SPs IPB University bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Agus Buono menyampaikan, proses seleksi untuk calon mahasiswa KNB terdiri dari seleksi berkas, psikotes serta wawancara. Saat ini yang lolos tes wawancara sebanyak 40 calon mahasiswa. Hasil seleksi dari SPs IPB University akan diserahkan kepada Kemdikbudristek.

“Calon mahasiswa yang lolos seleksi nantinya benar-benar serius melanjutkan studi di SPs IPB University, serta dapat memberikan kontribusi pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) di negara berkembang mahasiswa asing ini berasal,” ujarnya saat memberikan sambutan acara yang berlangsung di Ruang 301 Gedung SPs IPB University.

Sementara, Wakil Dekan SPs IPB University bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan, Prof Titi Candra Sunarti mengatakan, mahasiswa KNB yang akan menempuh studi di Indonesia wajib mengikuti program pelatihan bahasa Indonesia selama satu tahun akademik. Mereka juga diharuskan menempuh program persiapan yang diatur sesuai dengan kebijakan masing-masing universitas serta program akademik terkait dengan lama maksimum beasiswa.

“Selain itu, mahasiswa KNB juga diberikan program pengenalan budaya Indonesia pada tahun kedua. Tujuannya agar mahasiswa KNB memahami budaya-budaya yang ada di Indonesia,” jelasnya.

Kegiatan dilaksanakan secara hibrid di, hadir dalam seleksi calon mahasiswa KNB, Prof Agus Buono, Prof Titi Candra Sunarti Wakil Dekan bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan, Prof Nahrowi, Fatmasari Siregar, SP, MM serta tim bagian kerjasama SPs IPB University.
Fatmasari Siregar, SP, MM, Kepala Sub Bagian Humas, Kerjasama dan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) SPs IPB University menambahkan, pengenalan Budaya Indonesia ini sangat penting karena dapat menjadi media promosi di ranah internasional.

“Negara asing dari program KNB tentunya akan berkontribusi pada dinamika positif dan interaksi lintas budaya antara komunitas akademisi Indonesia dengan mahasiswa internasional. Dengan adanya program KNB ini salah satunya dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pemeringkatan perguruan tinggi di World University Ranking,” pungkasnya. (HBL/Rz)