SPs IPB University Adakan Monitoring dan Evaluasi Kemajuan Studi Mahasiswa Program KNB
Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengadakan monitoring dan evaluasi (monev) kemajuan studi untuk mahasiswa program beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) (21-22/12). Kegiatan ini dilaksanakan di Talaga Cikeas, Bogor, diikuti 16 mahasiswa KNB dan dibuka oleh Dekan SPs IPB University Prof Anas Miftah Fauzi.
Beasiswa KNB merupakan program beasiswa dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Beasiswa ini ditawarkan kepada warga negara asing di negara berkembang yang memiliki potensi akademis dan memiliki minat kuliah di perguruan tinggi di Indonesia. IPB University merupakan salah satu dari sekian perguruan tinggi (PT) bereputasi di Indonesia yang memperoleh amanat untuk menjalankan program ini.
Prof Anas Miftah Fauzi dalam sambutannya menyampaikan harapannya bahwa mahasiswa KNB ini dapat memahami budaya-budaya yang ada. Seperti bagaimana dapat menjalani kehidupan sehari-hari baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus dan ini akan memberikan pengalaman yang nantinya akan dibawa ke negara masing-masing setelah lulus.
Selain itu, Prof Anas Miftah Fauzi menyampaikan saat ini sudah ada kelas khusus untuk mata kuliah statistika dalam Bahasa Inggris untuk mahasiswa KNB.
“Berdasarkan pengalaman yang sudah ada, banyak mahasiswa KNB dalam mata kuliah statistika tidak mendapat nilai yang baik. Ini dikarenakan ilmunya yang baru dan bahasa yang digunakan masih belum dipahami oleh mahasiswa KNB, terutama istilah-istilah statistika dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kelas khusus mata kuliah dalam Bahasa Inggris sangat diperlukan oleh mahasiswa KNB,” ujarnya.
Prof Anas Miftah Fauzi menyampaikan melalui monev ini, harapannya mahasiswa KNB dapat menyelesaikan studinya di IPB University dengan tepat waktu. Untuk program magister 2 tahun dan program doktor 3 tahun di luar kuliah Bahasa Indonesia 1 semester.
“Harapan lainnya, setelah kembali ke negara masing-masing agar dapat membuat alumni network terutama untuk negara-negara Afrika. Alumni dari Afrika dapat berkomunikasi dengan alumni-alumni yang sudah ada dengan membuat himpunan alumni. Apakah itu alumni dari Uganda, Tanzania, Zimbabwe dan lainnya atau dapat dibuat satu himpunan alumni dari Afrika yang mencakup beberapa negara di Afrika,” jelasnya.
Prof Anas Miftah Fauzi menambahkan, saat ini IPB University sudah membuat himpunan alumni di banyak negara seperti Amerika, Belanda, Jerman dan sebagainya. Harapannya dari Afrika nantinya dapat menjadi liaison office untuk menjaring kerjasama lebih lanjut.
“Kerjasama bukan hanya untuk program magister dan doktor saja, akan tetapi ada outcome. Misalnya create collaboration dengan membuat joint program untuk memberikan pelatihan-pelatihan bagi petani di negara-negara Afrika ataupun sebaliknya. Ke depan saya kira banyak program yang dapat kita akses bersama melalui alumni-alumni Afrika dari IPB University untuk dapat dikembangkan lebih lanjut,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Agus Buono Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SPs IPB University menyampaikan harapannya agar mahasiswa KNB ini dapat menyelesaikan studi tepat waktu. Tahapan-tahapan untuk program magister dimulai dari penetapan dosen pembimbing, sidang komisi, kolokium, proposal, seminar dan ujian tesis. Sedangkan program doktor dimulai dari penetapan dosen pembimbing, sidang komisi, prelim tulis dan lisan, kolokium, proposal, seminar, ujian tertutup dan sidang promosi. Selain itu untuk publikasi ilmiah mahasiswa KNB adalah jurnal internasional.
“Kami harapkan setelah sidang komisi dan kolokium, mahasiswa tidak menunda proposal dan segera disahkan, agar dapat melakukan penelitian. Ini karena publikasi ilmiah akan diakui setelah proposal masuk,” ujarnya. (HBL/Zul)