SPs IPB University dan BRIN Bahas Kerja Sama Program Beasiswa Degree By Research Platform Kolaborasi Riset

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membahas pengembangan kerja sama program beasiswa Degree By Research (DBR) Platform Kolaborasi Riset. Pembahasan kerja sama ini dilakukan di di Kampus IPB Baranangsiang (25/7).

Program DBR Platform merupakan beasiswa dengan kolaborasi riset terkait dengan karakterisasi dan pra pemuliaan pisang serta biologi struktur biomolekul keanekaragaman hayati. Beasiswa ini ditujukan untuk program magister dan doktor di SPs IPB University, baik untuk Warga Negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA).

Hadir dalam kegiatan ini dari SPs IPB University, Prof Dodik Ridho Nurrochmat (Dekan), Prof Yusli Wardiatno (Wakil Dekan bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni), Fatmasari Siregar, MM (Kepala Sub Bagian Humas, Kerjasama dan Penerimaan Mahasiswa Baru). Perwakilan dari BRIN, yaitu Dr R Arthur Ario Lelono ( Direktur Manajemen Talenta), Dr Ratih Asmana Ningrum (Kepala Pusat Riset Rekayasa Genetika), dan Dr Ahmad Fathoni (Kelapa Pusat Riset Mikrobiologi Terapan) beserta jajaran.

Prof Dodik Ridho Nurrochmat menyambut baik adanya program DBR Platform antara BRIN dan SPs IPB University. Saat ini, SPs IPB University memiliki beberapa program dengan BRIN, antara lain program DBR serta program Manajemen Talenta BRIN-Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“Kami membuka seluas-luasnya kesempatan bagi calon mahasiswa yang memiliki potensi di berbagai bidang untuk dapat melanjutkan studi di SPs IPB University,” ujarnya.

Prof Dodik menjelaskan bahwa saat ini semangat SPs IPB University adalah proses belajar mengajar dapat diberikan fleksibilitas dan salah satunya melalui program DBR Platform dari BRIN ini. Meskipun begitu, ia menegaskan, learning outcomes (LO) harus tetap demi menjaga kualitas mahasiswa, salah satunya kewajiban publikasi untuk syarat kelulusan mahasiswa.

“Pada tahun pertama, beasiswa DBR Platform ini untuk WNI yang berjumlah 25 mahasiswa baik magister maupun doktor dari pegawai BRIN dan juga umum. Ini menjadi kesempatan yang baik untuk calon mahasiswa dari luar BRIN untuk mengikuti program ini. Untuk tahun kedua, selain dari WNI juga ditawarkan untuk WNA yang ingin melanjutkan studi di SPs IPB University,” jelasnya.

Prof Dodik menambahkan bahwa tahun pertama mahasiswa dari program DBR Platform ini wajib berada di laboratorium atau lokasi platform kolaborasi risetnya. Selain itu, promotor tidak hanya sebagai pembimbing, tetapi juga sebagai kolaborator sehingga terlibat langsung dalam platform kolaborasi riset tersebut.

“Pembimbingan ini nantinya diisi dari promotor dari IPB University, BRIN dan dari partner yang sifatnya pembimbingan bersama dengan topik risetnya berasal dari platform kolaborasi,” tambahnya (HBL/Rz)