SPs IPB University Terima Kunjungan Universitas Pattimura

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University menerima kunjungan dari Pascasarjana Universitas Pattimura (Unpatti) di Kampus IPB Dramaga Bogor (30/1). Kunjungan Pascasarjana Unpatti terkait dengan struktur pascasarjana dan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Rombongan kunjungan disambut oleh Dekan SPs IPB University, Prof Anas Miftah Fauzi.

Prof Anas menyampaikan saat ini, di dalam Struktur SPs IPB University memiliki Komisi SPs. Anggotanya terdiri dari Wakil Rektor Pendidikan dan Kemahasiswaan, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM), perwakilan Forum Dekan Fakultas, perwakilan Ketua Program Studi (Prodi) yang ada di setiap masing-masing Fakultas serta Dekan SPs sendiri.

“Ketua Komisi SPs ini ditunjuk sesuai hasil rapat anggota selain Dekan SPs yang tidak diperbolehkan menjadi ketua. Komisi SPs memiliki peran besar seperti Senat Fakultas yaitu memberikan pertimbangan normatif. Seperti pembukaan Prodi baru, menetapkan aturan baru dan lainnya. Komisi SPs ini juga memberikan pertimbangan calon dekan SPs IPB University selanjutnya sebelum masuk ke Senat Akademik,” ujarnya.

Ia menambahkan, Sekolah Pascasarjana awalnya mengelola seluruh program studi yang ada di IPB University. Mulai dari awal pendaftaran sampai dengan lulus, dikelola oleh SPs IPB University. Akan tetapi mulai tahun lalu sudah dilakukan restrukturisasi, sehingga Prodi monodisiplin dan oligodisiplin dikelola oleh fakultas, sementara multidisiplin di bawah SPs IPB University.

“Saat ini SPs IPB University menjadi koordinator penjaminan mutu di semua fakultas untuk seluruh mahasiswa. Selain itu penerimaan mahasiswa baru juga masih terpusat. Ini dilakukan untuk menjaga agar kriteria dan pelaksanaannya tidak berbeda. Kemudian dalam konteks pengelolaan beasiswa pendidikan masih kami pegang agar mitra tidak kebingungan koordinasinya. Dan yang terakhir adalah sidang promosi program doktor,” ujarnya.
 
Prof Anas menyampaikan terkait MBKM memang fokusnya di program sarjana dan vokasi, akan tetapi SPs IPB University mengambil momentum MBKM tersebut antara lain adalah pada seminar hasil penelitian. Mahasiswa wajib hadir di luar bidangnya sebesar 60 persen. Ini merupakan bagian dari pengayaan di bidang lain. Selanjutnya SPs IPB University memiliki beberapa program nasional maupun internasional sehingga mahasiswa dapat mengambilnya.
 
“Kita memiliki kerjasama-kerjasama program seperti credit earning, summer course, joint degree dan lainnya yang sudah kita lakukan. Apabila mahasiswa mengambil program tersebut nantinya akan muncul dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah atau SKPI,” ujarnya.
 
Sementara itu, Prof Alex SW Retraubun perwakilan kunjungan dan juga mantan Direktur Pascasarjana Unpatti menyampaikan terima kasih kepada SPs IPB University yang sudah memberikan kesempatan menerima kunjungan. Menurutnya, tujuan dari kunjungan ini adalah untuk menggali informasi terkait struktur dan juga pelaksanaan kegiatan tri dharma perguruan tinggi terutama mengenai perubahan kurikulum. 

“Selain itu kami ingin menganalisis perbandingan kurikulum SPs IPB University dengan Unpatti yang dapat menjadi barometer dan acuan untuk pembaharuan pelaksanaan MBKM secara efektif dan efisien,” jelasnya. (HBL/Zul)