Walikota Bogor Hadiri Pembukaan ISCoNREM 2023 Prodi Magister PSL Sekolah Pascasarjana IPB University

Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengadakan The 2nd International Summer Course Natural Resources and Environmental Management Science (ISCoNREM 2023) dengan tema Cultural and Traditional Knowledge Based for Environmental Management. Kegiatan berlangsung di Ruang Mawar, Kampus IPB Baranangsiang (10-17/9). 

Peserta ISCoNREM 2023 berasal dari IPB University dan Universitas Negeri Gorontalo. Tak hanya dari dalam negeri, kegiatan ini juga diikuti oleh sejumlah perguruan tinggi di Filipina seperti University of Science and Technology of Southern Philippines, Central Luzon State University, Nueva Vizcaya State University, Tarlac Agricultural University dan Silliman University.

Dr Bima Arya Sugiarto, Walikota Bogor dalam pembukaan ISCoNREM 2023 menyambut hangat peserta. Ia menuturkan, Kota Bogor memiliki identitas sebagai kota sejarah. Dahulu Bogor merupakan pusat Kerajaan Pajajaran, kerajaan terbesar di Nusantara sekitar 5 abad yang lalu.

“Kota Bogor saat ini dikenal sebagai salah satu green city. Kami memiliki Kebun Raya Bogor, Istana Kepresidenan yang merupakan keistimewaan tersendiri. Peserta dapat belajar budaya dan tradisi yang ada di Kota Bogor, seperti di Kampung Mulyaharja, Chinatown Heritage dan lainnya,” ujarnya.

Selain keistimewaan tersebut, lanjut Bima, Kota Bogor memiliki beberapa kawasan yang merupakan sebuah simbol keberagaman. Salah satunya kawasan pecinan yang berlokasi di Jalan Suryakencana. “Beberapa kegiatan di Kota Bogor seperti Festival Cap Go Meh, Festival Merah Putih sudah dilakukan sebagai bagian identitas kota sejarah di Kota Bogor,” tambahnya.

Sementara, Prof Arif Satria Rektor IPB University menjelaskan, tema dari ISCoNREM 2023 sesuai dengan kondisi saat ini, di mana kearifan lokal dapat dipahami sebagai cara hidup suatu masyarakat yang didasarkan pada ajaran, ideologi dan falsafah hidup suatu kebudayaan. Ia berharap, nilai-nilai budaya dan kearifan lokal baik di Indonesia maupun di negara lain dapat peserta terapkan sebagai dasar pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 

“Sebagaimana tercermin dalam kehidupan sehari-hari, kearifan lokal juga tercermin pada pengetahuan dan praktik masyarakat dalam memanfaatkan dan memelihara lingkungan hidup. Jadi, gerakan lingkungan hidup yang berbasis kearifan lokal atau agama sangat penting dalam memotivasi masyarakat untuk menyikapi isu lingkungan hidup,” ujarnya

Dekan SPs IPB University, Prof Dodik Ridho Nurrochmat menambahkan, ISCoNREM tahun ini dapat meningkatkan kolaborasi penelitian, reputasi akademik dan juga internasionalisasi IPB University. Kegiatan ini ia harapkan menjadi wadah pertukaran informasi dan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu antarpara ahli dari berbagai negara dalam arti luas. Selain itu, juga dapat menciptakan jejaring dan kolaborasi penelitian lebih lanjut dalam upaya mencari solusi permasalahan pengelolaan lingkungan hidup.

“ISCoNREM ini merupakan ajang untuk mendorong para peneliti muda untuk melakukan penelitian independen di negara asalnya di masa depan. Tujuannya agar peserta dapat memahami bagaimana nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, baik di Indonesia maupun di negara lain agar dapat diterapkan sebagai landasan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan,” imbuhnya. (HBL/Rz)