Peserta Summer Course 2023 Sekolah Pascasarjana IPB University Belajar Traditional Agricultural

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengajak peserta Summer Course 2023 mengunjungi Kampoeng Wisata Cinangneng, Cihideung Udik, Ciampea, Bogor (3/9). Peserta Summer Course 2023 berjumlah 46 orang dan berasal dari IPB University, Ibaraki University (Jepang), University of The Ryukyus (Jepang), Hokkaido University (Jepang), Mindanao State University (Filipina), Nueva Ecija University of Science and Technology (Filipina), Kalinga State University (Filipina), University of Southern Mindanao (Filipina), Tarlac Agricultural University (Filipina), Xavier University-Ateneo de Cagayan (Filipina), Visayas State University (Filipina), Nueva Vizcaya State University (Filipina).

Kunjungan ke Kampoeng Wisata Cinangneng ini didampingi oleh Prof Dodik Ridho Nurrochmat, Dekan SPs IPB University, Prof Titi Candra Sunarti Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan SPs IPB University, Prof Hadi Susilo Arifin, Prof Anja Meryandini, Dr Liyantono yang merupakan koordinator program Summer Course 2023

Prof Hadi Susilo Arifin menyampaikan bahwa topik Summer Course 2023 tentang pertanian dan lingkungan. Dengan demikian, Kampoeng Wisata Cinangneng dipilih karena mewakili miniatur pertanian di kawasan Parahyangan atau Pasundan. Para mahasiswa dapat melihat lingkungan yang ada yaitu praktik pertanian seperti padi sawah, padi tegalan serta kolam ikan.

“Paling utama dari tempat ini adalah integrated farming, kampung ini dilewati oleh sungai sebagai sumber air, sumber kehidupan yang sangat penting untuk pertanian. Diharapkan peserta dapat melihat bagaimana traditional agricultural yang ada di Kampoeng Wisata Cinangneng,” ujarnya.

Selain itu, Prof Hadi Susilo Arifin menyampaikan, bahwa dari tempat ini kita dapat menggali kearifan lokal, pengetahuan tradisional yang bisa menjadi ilmu pada saat kita mempelajari pertanian modern, seperti mekanisasi pertanian maupun smart agriculture. Selain itu, sejarah dapat kita gali tentang pengetahuan masyarakat secara tradisional dengan arif dan bijak. 

“Ada beberapa praktik terkait budaya, karena pertanian juga agricultural yaitu, budidaya bercocok tanam, beternak, perikanan, tetapi juga culture atau budaya yang menjadi kebiasaan orang sunda seperti bermain angklung, gamelan yang bisa memberi wawasan pada peserta Summer Course 2023,” tambahnya.

Indria Sari Zahariah pemandu Kampoeng Wisata Cinangneng menjelaskan bahwa Hester Basoeki sebagai pendiri Kampoeng Wisata Cinangneng, merupakan salah satu tokoh yang dikenal melalui terobosan Program Desa Berkelanjutan atau biasa disebut Program Pulang Kampoeng. Kampoeng Wisata Cinangneng tidak hanya memberikan pengetahuan tentang budaya Jawa Barat tetapi juga merasakan gaya hidup dan tradisi masyarakat desa. 

“Tujuan utamanya adalah untuk menginspirasi kekayaan dan keindahan Budaya Jawa Barat/Sunda melalui nyanyian, tarian dan permainan alat musik lokal dan juga agar generasi muda dapat mengenal cara hidup dan cara hidup masyarakat desa. memberikan apresiasi terhadap alam dan keindahan Indonesia khususnya akar Jawa Barat,” jelasnya. (HBL)