Mahasiswa Pascasarjana IPB University Kunjungi Kampung Batik Trusmi, Belajar Budaya Masyarakat

Mahasiswa Program Studi (prodi) Magister Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengunjungi Batik Hafiyan, Kampung Batik Trusmi, Cirebon, Jawa Barat (8/10). Kunjungan ini diikuti oleh mahasiswa magister dari program kelas khusus dan reguler yang berjumlah 37 orang serta didampingi oleh 8 dosen pengajar di PSL SPs IPB University.

Dr Syartinilia, dosen pendamping menyampaikan terima kasih sudah diterima kunjungan di Batik Hafiyan.  “Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk mempelajari bagaimana budaya masyarakat melalui batik ini dalam mengangkat pembangunan lingkungan sosial ekonomi,” ujar Sekretaris Prodi PSL SPs IPB University ini.

Dr Zaenal Abidin dosen pendamping Prodi PSL SPs IPB University juga menyampaikan bahwa mahasiswa dapat belajar proses pembatikan dan dapat pengalaman berharga dari proses tersebut. Saat ini dalam industri batik memang beberapa masih banyak yang menggunakan bahan kimia. Diharapkan ini menjadi perhatian khusus oleh mahasiswa terkait dengan limbah batik yang dihasilkan, sehingga limbah yang dihasilkan ini tidak merusak lingkungan.

“Batik di Indonesia merupakan warisan dunia. Harapan kami ke depannya dapat mengarahkan produk-produk batik yang dihasilkan merupakan produk yang ramah lingkungan,” ungkapnya.

Sementara itu, Heri Kismo, pemilik Batik Hafiyan menjelaskan bahwa Trusmi merupakan nama desa dan Batik Trusmi ini diambil dari nama desa. Ia menjelaskan, anggota pembuat batik tersebar di 3 kecamatan dan 9 desa, yang secara ekonomi hidupnya bergantung dari batik. Saat ini untuk meningkatkan ekonomi, pemasaran Batik Hafiyan dilakukan juga melalui media sosial atau marketplace yang ada.

“Anak-anak muda sekarang lebih senang memasarkan batik ini secara online. Akan tetapi tantangannya adalah menjadi penerus pembuat batik. Kalau menjual mereka sudah ahli. Harapan kami mereka juga dapat terjun langsung sebagai pembatik agar warisan dunia ini dapat terus dilestarikan,” ujarnya. (HBL/Zul) Source : https://www.ipb.ac.id/news/