Mengenal Lebih Jauh tentang Kabupaten Kuningan, Program Studi PSL IPB University Kunjungi Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan

Mahasiswa Program Studi (prodi) Magister Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengadakan kunjungan ke Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (9/10). Kunjungan ini diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar di Aula Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kuningan.

Kunjungan ini diikuti oleh mahasiswa magister dari program kelas khusus dan reguler yang berjumlah 37 orang serta didampingi oleh 8 dosen pengajar di PSL SPs IPB University.
Dalam kunjungan ini, Dr Syartinilia Sekretaris Prodi PSL SPs IPB University menyampaikan bahwa mereka ingin mengetahui kajian-kajian terkait dengan kebijakan dan manajemen lingkungan, pengelolaan pencemaran lingkungan serta pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekowisata di Kuningan.

“Tentunya kegiatan kami di Kabupaten Kuningan ini adalah untuk mengenal lebih jauh tentang Kabupaten Kuningan,” ujarnya.  Ia menambahkan bahwa mahasiswa magister di prodi PSL SPs IPB University ini merupakan mahasiswa dari multidisiplin dengan latar belakang berbagai bidang ilmu. Menurutnya, saat ini tidak mungkin menyelesaikan masalah lingkungan hanya dari satu disiplin ilmu.

“Setelah mendapatkan penjelasan dan pemahaman tentang Kabupaten Kuningan ini, harapan kami dapat menambah wawasan mahasiswa. Selain itu, kualitas lulusannya nanti saat kembali ke masyarakat dapat menerapkan antara teori dan praktik, sehingga dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dr Dian Rachmat Yanuar menjelaskan bahwa Kabupaten Kuningan saat ini luasnya 119.000 hektar, terdiri 32 kecamatan dan 376 desa atau kelurahan. Mata pencahariannya kebanyakan bertani dan Kabupaten Kuningan dalam 10 tahun memang dibanjiri wisatawan, data terakhir sebelum Pandemi Covid-19 mencapai wisatawan 4.000.100 orang akan tetapi ketika Pandemi COVID-19 tentunya berkurang, “Wisata di Kabupaten Kuningan kurang lebih 163 obyek wisata. Hawa sejuk dan akses yang sangat mudah di Kabupaten Kuningan merupakan keunggulan kami,” ujarnya.

Selain itu, ia berharap sinergitas antara akademisi dengan pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Pada konsep pentahelix pemerintahan tidak akan maksimal dan tidak bisa mengurai persoalan apabila tidak dijalankan dengan kolaborasi dari berbagai pihak.

“Saat ini konsep pentahelix ini menggabungkan peran akademisi, pemerintah, badan usaha, media dan komunitas. Saya sangat berharap kedatangan para akademisi ini dapat memberikan kontribusi dalam rangka mewujudkan otonomi daerah yang memberikan nilai bagi kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.

Kegiatan kunjungan di Kabupaten Kuningan ini dilanjutkan dengan berkunjung ke Desa Adat Paseban dan Museum Megalitikum untuk mendapatkan informasi tentang lingkungan budaya, kearifan lokal dan pengetahuan tradisional. (HBL/Zul) Source : https://www.ipb.ac.id/news/