Peserta Summer Course Sekolah Pascasarjana IPB University Belajar Organic Farm System

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengajak peserta ‘Summer Course 2023’ mengunjungi mengunjungi kebun organik Agatho Farm, Bogor. Summer course ini diharapkan memberikan pengalaman dan informasi terkait pertanian di masing-masing negara asal peserta. Tidak hanya dari sisi ekonomi saja, tetapi juga memperhatikan lingkungan serta masyarakat sekitar.

Peserta summer course berasal dari IPB University dan beberapa perguruan tinggi dari Jepang seperti Ibaraki University, University of The Ryukyus dan Hokkaido University. Summer course juga diikuti oleh peserta dari universitas di Filipina antara lain Mindanao State University, Nueva Ecija University of Science and Technology, Kalinga State University, University of Southern Mindanao, Tarlac Agricultural University, Xavier University-Ateneo de Cagayan, Visayas State University dan Nueva Vizcaya State University.

Dr Liyantono, koordinator program menyampaikan, kegiatan ini dapat mengasah berpikir kritis para peserta terhadap pertanian, terutama di iklim tropis. “Harapan dari kunjungan ini adalah adanya pemikiran kritis. Sebagai contoh peningkatan atau pertumbuhan penduduk di negara berkembang dan turunnya penduduk di negara maju ini dapat memberikan gambaran bahwa ternyata ekonomi semata tidak mengakibatkan keberlanjutan. Perlu memikirkan lingkungan dan society, sehingga dapat berjalan beriringan untuk keberlanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Apri Larastio, SP dari Agatho Farm menjelaskan, sejak tahun 1984 pihaknya telah mengembangkan pertanian organik di Bogor. Tiga tahun berselang, lahan Agatho Farm sudah full organik, aktivitasnya pun berfokus pada pengembangan pertanian organik. 

“Di Agatho Farm tidak hanya mengembangkan pertanian dan peternakan saja, tetapi juga memberikan pelatihan dan juga magang. Kami mengucapkan terima kasih kepada SPs IPB University, dengan adanya kunjungan peserta summer course ini dapat membantu mempromosikan Agatho Farm lebih luas lagi,” jelasnya

Ia menambahkan bahwa pada prinsipnya pertanian, khususnya sayuran organik mengacu kepada regulasi yang berasal dari masing-masing negara. Hal itu juga berdasarkan sistem kepercayaan, salah satunya yang sudah melalui lembaga sertifikasi organik. “Dengan adanya sertifikasi tersebut memberikan kepercayaan pada konsumen, khususnya untuk produk pangan organik,” tambahnya.

Setelah diberikan pembekalan pertanian organik yang ada di Agatho Farm, peserta dibagi menjadi lima grup didampingi pemandu yang sudah berpengalaman di dunia pertanian organik. Peserta diajak berkeliling untuk melihat bagaimana proses pengomposan, pembibitan, budi daya di lahan dan juga melihat area animal farm di Agatho Farm yang dimiliki oleh Yayasan Bina Sarana Bakti. (HBL/Rz)