Podcast Sekolah Pascasarjana IPB University Ulas tentang Program Studi Bioteknologi

Sekolah Pascasarjana (SPs) kembali gelar Podcast SPs IPB University Episode 11, (13/10) yang mengulas topik tentang Program Studi (prodi) Bioteknologi (BTK). Podcast Episode 11 ini diisi oleh narasumber Ketua Prodi BTK Prof Suharsono dipandu oleh Nur Sulianti Suci Pertiwi, SP, Kepala Sub Bagian Pendidikan dan Kemahasiswaan sebagai host.

Dalam podcast ini, Prof Suharsono menyampaikan awal mula pendirian prodi BTK tidak terlepas dari pendirian Pusat Antar Universitas (PAU) Bioteknologi pada tahun 1985 oleh tiga universitas di Indonesia. Yaitu IPB University, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang masing-masing mempunyai fokus kajian berbeda.

“IPB University fokus kajian di bidang bioteknologi pertanian, ITB fokus kajian ke bioteknologi industri dan UGM lebih ditekankan pada fokus kajian bioteknologi Kesehatan. Inilah yang menjadi cikal bakal awal berkembangnya bioteknologi yang ada di Indonesia,” jelasnya.

Ia menambahkan, Prodi BTK di IPB University didirikan pada tahun 1992 yang merupakan salah satu prodi pertama di Indonesia.

Bioteknologi sendiri merupakan pemanfaatan ilmu dan teknologi dengan memanfaatkan organisme atau bagian dari organisme tersebut untuk menghasilkan barang dan jasa.

“Bioteknologi ada juga yang dibagi berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi. Yaitu ancient biotechnology, classical biotechnology dan modern biotechnology. Ketiga perkembangan ilmu ini berbeda-beda berdasarkan perjalanan waktu,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Prof Suharsono menjelaskan bahwa pembuatan tempe, keju atau bahan fermentasi lainnya merupakan ancient biotechnology. Penemuan penicillin dan sebagainya yang sudah terstandarisasi tetapi masih menggunakan organisme yang diambil dari alam, hal ini masuk dalam kategori classical biotechnology.

Sedangkan pemanfaatan bioteknologi dengan menggunakan organisme yang sudah tidak ada di alam (sudah dimodifikasi) yang memiliki efisiensi yang lebih tinggi ini disebut sebagai modern biotechnology.

“Kami di prodi BTK lebih fokus di modern biotechnology dan classical biotechnology yang sudah mendekati modern biotechnology. Kami tidak fokus di classical biotechnology karena kajiannya begitu luas,” ujarnya.

Ia menambahkan saat ini prodi BTK memiliki dua peminatan yaitu bioteknologi dan Bioteknologi Tanah Lingkungan (BTL) yang merupakan prodi multidisiplin di bawah SPs IPB University.
“Calon mahasiswa yang akan mendaftar di prodi BTK sebaiknya mempunyai latar belakang dari biologi, kimia dan juga ditambah dengan fisika. Kami juga melihat dari mata kuliah yang diambil di program sarjana apakah mempunyai latar belakang yang cukup untuk bisa mengikuti di prodi BTK atau tidak,” imbuhnya.

Menurutnya, keperluan modern biotechnology menjadi ciri khas prodi BTK dimana harus ada teknologi DNA (deoxyribonucleic acid), teknologi protein dan teknologi rekayasa bioproses yang menjadi kompetensi di prodi BTK.
“Kesempatan bekerja dari lulusan prodi BTK bisa di berbagai bidang, karena ke depan program multidisiplin sangat diperlukan tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Bioteknologi menjadi acuan untuk pengembangan, baik pembangunan maupun ilmu dan teknologi,“ ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini prodi BTK membuka pendaftaran mahasiswa baru SPs IPB University dalam dua periode, baik di semester ganjil dan juga semester genap. Ada dua jalur yakni reguler (by course) dan by research. (HBL/Zul) Source : https://www.ipb.ac.id/news/