Podcast Sekolah Pascasarjana IPB University Ulas tentang Program Studi Konservasi Biodiversitas Tropika

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University kembali gelar Podcast SPs IPB University Episode 20. Kali ini mengulas topik tentang program studi (Prodi) Konservasi Biodiversitas Tropika (KVT) Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan), (28/11). Podcast SPs IPB University ini diisi oleh narasumber Ketua Prodi KVT, Prof Yanto Santosa dan dipandu oleh Nur Sulianti Suci Pertiwi, SP sebagai host.

Prof Yanto menyampaikan sejarah berdirinya Prodi ini berawal dari program sarjana pada tahun 1982. Yakni dengan berdirinya Prodi Konservasi Sumberdaya Hutan dan merupakan Prodi pertama di Indonesia. Kemudian sekitar tahun 1990-an Fahutan memiliki program pascasarjana Ilmu Pengetahuan Kehutanan dan memiliki beberapa peminatan. Salah satu di antaranya adalah peminatan pengelolaan hidup alam liar atau wildlife management.

“Pada tahun 2005, selain mengembangkan prodi sarjana, juga mengembangkan prodi pascasarjana. Terdiri dari Prodi KVT dan Prodi Manajemen Ekowisata dan Jasa Lingkungan (MEJ) untuk program magister dan doktor sekaligus,” ujarnya.

Pada tahun 2020, kedua Prodi tersebut bergabung menjadi satu dan tetap menggunakan nama Prodi KVT, akan tetapi memiliki dua peminatan yaitu peminatan KVT dan MEJ. Dengan penggabungan dua Prodi ini, maka Prodi KVT ini menjadi Prodi yang sangat unik, baik di Indonesia maupun di kawasan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations).

“Prodi kami ini sangat penting untuk Indonesia, karena Indonesia merupakan negara kedua terkaya untuk keanekaragaman hayati tropika,” tandasnya.
Prof Yanto menjelaskan dari kurikulum yang sudah disusun, KVT menargetkan lulusan mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam konservasi keanekaragaman hayati.

Ia menambahkan, saat ini kata konservasi sering dimaknai sebagai pelestarian dan perlindungan semata. Padahal konservasi memiliki makna tiga pilar. Yaitu perlindungan pengawetan, pelestarian dan pemanfaatan. Program pemerintah beberapa tahun yang lalu menerapkan paradigma baru pembangunan, yaitu green economy. Di dalamnya terdapat potensi keanekaragaman hayati dan diharapkan dapat menjadi soko guru utama untuk pembangunan dengan pengurangan limbah, emisi dan melibatkan masyarakat.

“Oleh karena itu, keanekaragaman hayati ini tidak hanya bicara masalah kehutanan saja, tetapi lulusan Prodi KVT ini akan dapat bekerja di semua sektor. Seperti pertambangan, perhubungan, pariwisata dan lainnya. Harapan kami, calon mahasiswa SPs IPB University ini sangat tertarik untuk bergabung di Prodi KVT, karena sangat luas dan potensial keanekaragaman hayati yang harus dioptimalkan agar menjadi bernilai secara ekonomi, ekologi serta lingkungan,” lanjutnya.

Prof Yanto menyampaikan, saat ini latar belakang pendidikan yang masuk di Prodi KVT ini sangat beragam. Prodi KVT ini juga menerima lulusan dari bidang hukum, pariwisata serta bidang sosial lainnya.
“Memang akan ada perbedaan ilmu dasar pengetahuan, tetapi tidak perlu kuatir saat ini kami sudah lakukan adanya kuliah persiapan. Sehingga kami dapat menerima hampir di semua bidang pendidikan terutama yang memang dibutuhkan dalam rangka konservasi keanekaragaman hayati, jasa lingkungan, maupun ekowisata,” ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini Prodi KVT baik program doktor maupun magister sudah terakreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Prodi KVT membuka pendaftaran mahasiswa baru dalam dua periode, baik di semester ganjil dan juga semester genap. Prodi KVT membuka 3 jalur pendaftaran, yaitu jalur reguler, by research dan kelas penyelenggaraan khusus. (HBL/Zul) Source : https://www.ipb.ac.id/news/