Simposium Mitigasi Risiko Bencana Lingkungan di IPB University: Indonesia Tempatnya Supermarket Bencana

Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Prodi PSL) Sekolah Pascasarjana IPB University mengadakan acara Simposium Internasional University Network for Disaster Risk Reduction (UN4DRR), (21/7).   Kegiatan ini dilakukan secara daring, diikuti oleh 108 peserta dan akan ada 100 peserta presentasi lisan yang berasal dari Indonesia dan luar negeri. UN4DRR sendiri merupakan konsorsium yang terdiri dari 9 universitas dari 7 negara yaitu Vrije Universiteit Brussel (Belgia), Universitat Politecnica de Valencia (Spanyol), Universitas Nicosia (Siprus), Universitas Zagreb (Kroasia), Universitas Nasional Maladewa, Universitas Paradeniya (Sri Lanka), Universitas Colombo (Sri Lanka), IPB University dan Universitas Syiah Kuala. 

Acara ini dibuka oleh Rektor IPB University Prof Arif Satria. Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan, “Kita telah banyak belajar bahwa wabah COVID-19 sejak tahun 2020 telah mengubah dunia termasuk kehidupan kita sehari-hari yang dikenal dengan tatanan new normal. Para lmuwan, peneliti, mahasiswa, praktisi, pembuat kebijakan, dan pelaku bisnis telah berhasil beradaptasi dengan kondisi new normal saat ini. Kita harus menjaga kontak dengan sesama dan membuat aktivitas dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain secara daring seperti hari ini,” kata Prof Arif Satria.

Ia menambahkan, acara ini merupakan forum yang sangat baik bagi mereka yang terlibat dalam disiplin ilmu multidisiplin tentang isu-isu dan tren yang muncul dalam manajemen bencara dan ilmu lingkungan. “Pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana dan pengelolaan lingkungan jangka panjang harus dimanfaatkan untuk mendidik masyarakat terutama untuk masa depan dalam pengelolaan bencana alam akibat ulah manusia”, katanya.

Rektor menyampaikan harapannya, acara ini dapat menghasilkan perspektif baru untuk memperkuat agenda pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan dan keberlanjutan sebagaimana tertuang dalam 17 Sustainable Development Goals (SDGs).

Sementara itu, menurut Prof Widiatmaka selaku ketua tim UN4DRR-IPB University, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan pendidikan manajemen risiko bencana yang terintegrasi dengan sistem informasi geografis dan penginderaan jauh. “Seluruh kegiatan telah dilakukan sejak tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2023 mendatang. Beberapa komponen kelompok kegiatan tersebut antara lain peningkatan kurikulum, peningkatan kapasitas, pengembangan laboratorium dan peralatan serta sosialisasi kepada pemangku kepentingan nasional dan internasional,” ujarnya.

Bagi Indonesia, topik pengurangan risiko bencana sangat penting dan relevan mengingat tingginya potensi bencana di Indonesia. Letak Indonesia yang berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik geologi menyebabkan secara geografis Indonesia merupakan wilayah dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi. “Di Indonesia, merupakan negara supermarket bencana artinya cukup banyak bencana yang ada di Indonesia, mulai dari bencana geologi, bencana hidrometerologi sampai bencana akibat ulah manusia seperti kebakaran hutan dan lahan,” ujar Prof Widiatmaka 

Dalam acara ini hadir pembicara dari dalam dan luar negeri di antaranya Dr Raditya Jati, Deputi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Prof Aris Marfai Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Prof Marwan Rektor Universitas Syiah Kuala dan Prof Jonathan Chan Lead Consorsium UN4DRR. Selain dosen dan peneliti IPB University, acara ini dihadiri para peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta berbagai universitas. Kegiatan selanjutnya akan diadakan Technical Training UN4DRR yang akan dimulai tanggal 25 Juli 2022 bertempat di Kampus IPB Dramaga dan di Ruang Smart Classroom, IPB Baranangsiang. (HBL) Source : https://www.ipb.ac.id/news/